Setelah mendengar dan memperhatikan
arahan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, ekspose dan diskusi
para narasumber dari Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI,
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Riau serta diskusi, dapat diinformasikan beberapa
hal :
I.
Sekretaris Ditjen Tanaman
Pangan Kementan :
Dengan telah adanya revisi I kegiatan Ditjen Tanaman Pangan,
terdapat pengurangan Satker dari 8 menjadi 5. Namun bagi Daerah sudah dapat
memulai kegiatan dengan diawali penunjukan petugas pengelola anggaran, Sebab
rencana revisi antar program selanjutnya alokasi dana akan bertambah.
Dalam pelaksanaan Bansos, telah menjadi Bantuan Pemerintah untuk
diserahkan kepada masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No 168
Tahun 2015
II. Kepala Bappeda Provinsi Riau/ diwakil Abdul Maskur (kabid II
Bappeda) :
1.
Akibat penurunan harga
minyak mentah dunia, maka diperkirakan terjadi penurunan pendapatan dari yang
ditargetnya. Dengan melihat komposisi anggaran tersebut, maka akan ada
perubahan focus pembangunan dengan melihat sector pariwisata sebagai motor
pembangunan dengan berlandaskan budaya,
2.
Alih fungsi alahan mencapai
2,9% atau 6.687,07 ha. Disamping itu kondisi irigasi yang 51%, Perbaikan irigasi
memerlukan dukungan dari berbagai pihak
3.
Pembangunan pertanian agar
mempertimbangkan kegiatan yang berdampak pada pencapaian sasaran pembangunan
daerah yang mampu memberikan daya ungkit.
4.
Prioritas
Pembangunan daerah Provinsi Riau:
a.
Pembangunan dan pemantapan
infrastruktur;
b.
Pemantapan
aparatur dan birokrasi pemerintahan;
c.
Peningkatan
ekonomi berdaya saing serta kesejahteraan rakyat;
d.
Peningkatan
kualitas SDM;
e.
Pengembangan
budaya, olahraga, seni dan kemasyarakatan.
III. Ketua Komisi II DPRD Provinsi Riau/Marwan Yohanes
1.
Pokok pikiran DPRD dapat di
sandingkan dengan usulan kabupaten kota sehingga dapat diperjuangkan oleh
anggota DPRD.
IV. Kepala Bagian
Penyusunan Anggaran, Biro Perencanaan
Sekretariat Jenderal, Drs. Tri Prianggono, MM :
1. Kontribusi Produksi Padi Riau dibanding Riau memang
cukup kecil yaitu sekitar 0,5 %, namun kontribusinya sangat penting disebabkan
ada potensi yang belum digarap
2. Target produksi untuk Tahun 2016 dan 2017 adalah
sebagai berikut :
No.
|
Komoditi
|
2016 (x
1.000 ton)
|
2017 (x
1.000 ton)
|
1.
|
Padi
|
448,97
|
460,16
|
2.
|
Jagung
|
36,54
|
38,26
|
3.
|
Kedelai
|
5,76
|
8,74
|
4.
|
Cabe
|
16,78
|
17,183
|
5.
|
Bawang Merah
|
0,014
|
0,015
|
6.
|
Daging Sapi dan Kerbau
|
10,33
|
11,18
|
3.
Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat, Ir. Gabriella Susilowati, MP. :
1.
Perlunya
kehadiran pemerintah untuk komoditi Bawang Merah pada saat ketersediaan bawang
rendah.
2.
Perlunya
bantuan pemerintah daerah untuk melakukan introduksi teknologi budidaya bawang
merah, baik dalam hal melakukan percontohan maupun bantuan modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda !