A. Pendahuluan
Dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan, khususnya di wilayah pedesaan, penting untuk memahami kebutuhan, kondisi, dan aspirasi masyarakat setempat. Untuk itu, metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dan Rapid Rural Appraisal (RRA) dikembangkan sebagai pendekatan partisipatif dan cepat untuk menggali informasi dari masyarakat.
B. Rapid Rural Appraisal (RRA)
1. Pengertian
RRA adalah pendekatan cepat untuk memahami kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan di pedesaan melalui interaksi langsung dengan masyarakat. Pendekatan ini mengutamakan efisiensi waktu dan biaya dalam pengumpulan data.
2. Ciri-ciri RRA
- Cepat dan efisien dalam pelaksanaan.
- Menggunakan wawancara informal, observasi langsung, dan diskusi kelompok.
- Tim biasanya terdiri dari para ahli (outsider).
- Fokus pada pengumpulan informasi yang akurat, meskipun terbatas.
- Cocok untuk diagnosis awal sebelum intervensi pembangunan.
3. Kelebihan RRA
- Cepat dalam memperoleh gambaran situasi.
- Biaya lebih rendah dibanding survei formal.
- Memberikan informasi yang cukup untuk perencanaan awal.
4. Kekurangan RRA
- Kurang partisipatif; masyarakat lebih sebagai sumber data.
- Risiko bias dari tim penilai luar.
- Informasi yang diperoleh bisa terlalu dangkal atau terbatas.
C. Participatory Rural Appraisal (PRA)
1. Pengertian
PRA adalah pendekatan yang melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses pengumpulan, analisis, dan pemanfaatan informasi. Tujuannya adalah untuk memberdayakan masyarakat agar dapat merencanakan dan mengelola pembangunan mereka sendiri.
2. Ciri-ciri PRA
- Partisipatif, masyarakat menjadi subjek, bukan hanya objek.
- Menggunakan berbagai alat visual seperti pemetaan partisipatif, diagram Venn, kalender musiman, dll.
- Menekankan pada belajar dari masyarakat, bukan mengajarkan.
- Proses berlangsung secara dialogis dan reflektif.
3. Kelebihan PRA
- Memberdayakan masyarakat dan membangun kapasitas lokal.
- Meningkatkan keberlanjutan program karena masyarakat merasa memiliki.
- Informasi yang diperoleh lebih kaya dan kontekstual.
4. Kekurangan PRA
- Membutuhkan waktu dan keterampilan fasilitasi yang tinggi.
- Bisa dipengaruhi oleh dominasi tokoh masyarakat tertentu.
- Tantangan dalam menyamaratakan suara semua kelompok (terutama perempuan dan minoritas).
D. Kesimpulan
Baik RRA maupun PRA adalah metode yang bermanfaat dalam memahami dinamika pedesaan, masing-masing dengan keunggulan dan keterbatasan. Dalam praktiknya, banyak program pembangunan menggabungkan kedua pendekatan ini secara fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan, konteks, dan tujuan kegiatan. Namun, dalam era pembangunan berkelanjutan yang menekankan inklusi dan pemberdayaan, PRA semakin menjadi pilihan utama karena pendekatannya yang menghormati dan melibatkan masyarakat secara aktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kunjungan anda !