CARI DI GOOGLE

Total Tayangan Halaman

Minggu, 24 Desember 2023

Toleransi, Partisipasi, Imitasi dan Apresiasi

Toleransi adalah sebuah jembatan yang menghubungkan perbedaan-perbedaan kita. Toleransi adalah kesediaan untuk membiarkan, untuk memperlakukan dengan hormat meskipun tidak sepaham, meskipun tak sependapat.

Partisipasi, di sisi lain, adalah langkah lebih maju dari sekadar diam. Ia mengajak kita untuk ikut serta, untuk turut merayakan atau mendukung hal-hal yang mungkin berbeda dari diri kita sendiri. Misalnya, ikut serta dalam perayaan suatu kelompok meskipun kita tidak sepenuhnya paham atau bagian dari kepercayaan tersebut.

Imitasi adalah tiruan yang meskipun sama bentuknya tapi tidak sama dengan yang asli. Melakukan imitasi merupakan cerminan yang mengkhawatirkan jika tidak dibarengi dengan pemahaman yang mendalam. Meniru tanpa memahami akar dari suatu keyakinan atau budaya bisa berujung pada kesalahpahaman atau bahkan ketidakhormatan. Misalnya, mengucapkan salam yang khusus bagi agama tertentu tanpa pemahaman yang benar akan arti dan maknanya.

Apresiasi adalah sikap yang sangat diharapkan dalam menjalin kerukunan antar berbeda. Dalam kehidupan bermasyarakat, memberikan penghargaan dan pengakuan terhadap keberagaman serta kontribusi yang berbeda-beda adalah langkah awal untuk membangun sebuah masyarakat yang inklusif.

Sejatinya, kita diajak untuk bertoleransi. Konflik bisa saja terjadi mana kala kita menterjemahkan toleransi dengan mencampur adukkan dengan partisipasi, imitasi, apresiasi. Memanglah sesungguhnya . itu semua adalah istilah yang secara normative diterima baik dalam kehidupan sosial, namun kita harus berhati-hati mengkombinasikannya, apa lagi sampai terjadi kesalah pahaman yang berujung tuduhan-tuduhan yang rasionalisasinya di ambil dari keyakinan masing-masing, padahal masalahnya adalah pada kesalah mendudukkan suatu istilah. Yang dituntut kepada kita sejatinya adalah untuk melaksanakan TOLERANSI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda !