Selama 6 hari diBulan Maret 2009, tepatnya Tanggal 15 – 20, saya mengikuti Pelatihan Desain Prasarana Irigasi. Meskipun pelaksanaan Pelatihan ini di UPT Pelatihan tempatku bekerja, namun pelaksananya adalah Direktorat Pengelolaan Air, Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian Jakarta.
Ada sekitar 10 orang staf Dirjen yang diutus ke Pekanbaru untuk melaksanakan pelatihan ini. Pada acara pembukaan dihadiri langsung oleh Direkturnya Bapak Ir. Tunggul Iman Panudju, M.Sc. yang sekaligus memberikan materi pembekalan bagi kami.
Peserta pelatihan ini boleh dikatakan hampir seluruhnya pejabat Eselon IV yang menangani Pengelolaan air dari hampir seluruh Kabupaten di Indonesia (Propinsi : Sumatera Utara, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Jawa Timur).
Dalam pembekalannya Bapak Tunggul banyak mengajak peserta agar berlaku jujur dalam bertugas dan menganggab PLA sebagai Project Lahan Akhirat. Tanpa kejujuran dan kepercayaan maka SID (Survey, investigasi, dan Disain) yang menjadi tujuan pelatihan ini menjadi tidak berarti. Pelatihan ini merupakan pelatihan dasar yang memerlukan pendalaman lebih lanjut. Selain itu Bapak Tunggul mengingatkan bahwa SID adalah merupakan alat perencanaan yang menjadi dasar dalam penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Beliau mengingatkan kegiatan PLA banyak menyangkut Bantuan Sosial yang merupakan Hak Petani, oleh sebab itu jangan mencari dana untuk setor ke Kepala Dinas dari kegiatan tersebut. Ingatlah bahwa kegiatan ini harus dengan tulus kita lakukan untuk mengabdi kepada Allah. Sudah ada 7 orang teman kita yang masuk penjara karena penyelewengan dana PLA untuk itu jangan ditambah lagi ujarnya.
Pelatih inti yang menangani pelatihan ini adalah Bapak Ir. Sudung Manurung yang merupakan Direktur PT Tanjung Katung Jaya. Beliau membimbing kami dari awal hingga akhir pelatihan dibantu oleh seorang rekannya dibagian akhir materi.
Saya merasa bertambah pengetahuan dalam hal pembuatan peta lahan, pembuatan kontur serta pengetahuan lain yang menyangkut Pengelolaan Lahan dan Air. Kegiatan tidak hanya dilakukan di Kelas tapi juga di Lapangan (Desa Sungai Geringging, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar). Mengukur lahan di Lapangan lalu setelah itu membuat petanya, konturnya dan menysusun RAB.
Dalam pelatihan saya mendapat penjelasan bahwa ketentuan Teknis SID adalah :
1 Survey (observasi, inventarisasi/pengumpulan data CPCL, pembuatan peta)
2. Investigasi (keadaan agroklimat, jenis dan sifat fisik & kimia tanah, kualitas air, Hidrotopografi, dan kondisi lahan usahatani.
3. Desain (penataan lahan, desain system pengairan, saluran kuarter & drainase
Jaringan irigasi ada yang namanya JIDES (Jaringan irigasi desa) dan JITUT (jaringan irigasi Teknis Usahatani), JIDES tanggung jawab pembiayaan oleh masyarakat, dan JITUT tanggung jawab pemeliharaan oleh pemerintah.
Pelatihan ini sangat teknis memang. Saya merasa beruntung dapat mengikuti pelatihan ini karena dapat mengetahui sedikit banyak dengan peralatan GPS. Alat ini saya sudah sering dengar namun baru dalam pelatihan ini saya mengetahui cara kerja dan kegunaannya. Disamping melakukan pengukuran untuk pembuatan peta, ternyata GPS juga dapat mengukur elevasi dan luas lahan serta menggambar peta lahan, bahkan konturnya. Tentunya untuk keperluan ini dibutuhkan keterampilan mengoperasikan alat dan operasional program computer yang mendukungnya. Saya memang belum bisa dikatakan terampil menggunakan GPS, tapi jelas saya mendapatkan tambahan pengetahuan tentang GPS.
Alat lain yang dipelajari adalah Theodolit, Water Pass, Kompas, sampai yang sederhana meteran dan timbang air menggunakan pipa plastic untuk mengukur elevasi.
Terkadang penyajian materi membuat saya mengantuk, bila tiba pada pembahasan yang terlalu teknis dan rumit untuk dipahami, apalagi tidak menyinggung sama sekali dengan tugas dan bidang keahlian saya.
Terima kasih Bapak Pelatih (Bapak Sudung Manurung), bagaimanapun Bapak telah memperkaya dan memberikan pencerahan bagi saya, bagaimana seorang pelatih dalam membimbing peserta baik di kelas maupun di lapangan.
Akhirnya terima kasih untuk semua, untuk rekan-rekan mohon maaf bila tersalah tingkah dan kata, mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan.
Semoga dapat menghasilkan petugas yang amanah
BalasHapus