Kemaren saya di undang oleh salah seorang sahabat dalam rangka membahas kepengurusan UMKM Wilayah Provinsi Riau. Topik diskusi seputar kepengurusan yang akan dibentuk. Terjadi diskusi yang menarik dan panjang dalam rapat tersebut. Berbagai saran dan masukan yang positip banyak dikemukakan, salah satunya yang menarik perhatian saya adalah yang berkaitan dengan Cinta dalam suatu organisasi. Dikemukakannya, bila tidak ada rasa cinta setidaknya rasa suka kita pada suatu organisasi termasuk kepada kawan-kawan pengurus lainnya, maka akan sulit diharapkan organisasi akan berkembang dengan baik, demikian kira-kira yang disampaikannya.
Memang.... dalam dunia organisasi, kata CINTA seringkali terdengar asing karena kata CINTA lebih banyak dibicarakan dalam ranah personal. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, cinta memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk iklim organisasi yang sehat, produktif, dan berkelanjutan. Cinta dalam konteks organisasi bukanlah sekadar perasaan emosional, melainkan wujud kepedulian, penghargaan, dan komitmen antarindividu yang tergabung dalam sebuah sistem.
1. Cinta sebagai Fondasi Kebersamaan
Cinta menumbuhkan rasa kepedulian satu sama lain. Anggota organisasi yang memiliki rasa cinta terhadap timnya akan lebih mudah bekerja sama, saling mendukung, dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Kebersamaan ini membuat organisasi lebih solid dan mampu menghadapi tantangan bersama.