CARI DI GOOGLE

Total Tayangan Halaman

Kamis, 13 November 2025

Teknik Memilih Mesin Tetas Telur Ayam

Menetaskan telur ayam secara buatan dengan mesin tetas merupakan cara efisien untuk memperbanyak populasi ayam tanpa bergantung pada induk alami. Namun, hasil penetasan yang baik sangat bergantung pada kualitas dan jenis mesin tetas yang digunakan. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami teknik memilih mesin tetas yang tepat agar tingkat keberhasilan menetas (hatchability) tinggi dan efisien secara biaya maupun waktu.

1. Kapasitas Mesin Tetas

Langkah pertama dalam memilih mesin tetas adalah menentukan kapasitas sesuai kebutuhan.

  • Skala kecil (20–50 butir): cocok untuk hobi atau pembelajaran.

  • Skala menengah (100–500 butir): untuk peternak rumahan.

  • Skala besar (di atas 1.000 butir): untuk peternakan komersial.

Senin, 20 Oktober 2025

Amunisi Menjalankan Organisasi yang Bersifat Sosial

Menjalankan organisasi sosial bukan sekadar mengelola kegiatan, melainkan mengelola semangat kemanusiaan. Organisasi sosial lahir dari kepedulian dan tekad untuk memberi manfaat bagi sesama, namun dalam perjalanannya sering dihadapkan pada tantangan: keterbatasan sumber daya, perbedaan pandangan, hingga menjaga semangat anggota agar tetap menyala. Untuk itu, dibutuhkan amunisi — bukan dalam arti senjata fisik, tetapi bekal nilai, sikap, dan strategi yang membuat organisasi sosial mampu bertahan, tumbuh, dan berdampak.

1. Niat yang Lurus dan Tujuan yang Jelas

Segala bentuk kegiatan sosial harus berangkat dari niat yang tulus: memberikan manfaat bagi masyarakat tanpa pamrih. Namun niat baik saja tidak cukup; ia harus disertai tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan yang konkret menjadi kompas arah agar organisasi tidak kehilangan fokus di tengah banyaknya kegiatan dan kepentingan.

Selasa, 30 September 2025

Membangun Tim Kerja/Organisasi

Masih berkaitan dengan pertemuan membentuk Pengurus UMKM Wilayah Riau, saat itu juga ada yang berkontribusi dan memberi saran dalam memilih anggota tim/organisasi yang akan dilibatkan. Mereka haruslah orang-orang yang energik dan siap tanggap dan mau berbuat   dalam organisasi dengan tetap memperhatikan bidang tugasnya masing-masing.

Diingatkan bahwa dalam membangun sebuah tim kerja atau organisasi dapat diibaratkan seperti mendorong sebuah pedati. Pedati yang berat tidak mungkin bergerak jika hanya satu orang yang mendorong, tetapi akan lebih ringan dan cepat sampai tujuan bila semua orang ikut memberi tenaga.

Namun, ada satu syarat penting: semua anggota harus aktif. Tidak boleh ada yang hanya duduk manis di atas pedati dan menikmati perjalanan. Itulah yang disebut penumpang gelap—mereka yang ingin mendapatkan hasil tanpa ikut berkontribusi. Jika hal ini terjadi, beban otomatis akan ditanggung oleh anggota lain, menimbulkan rasa tidak adil, dan bisa menghambat gerak organisasi.